Cara menghentikan kebiasaan merokok

Posted by admin in

Bagi sebagian orang rokok bisa dianggap bagian tubuh yang tidak bisa lepas dari kegiatan sehari-hari. Rokok bisa dianggap sebagai alat bantu yang 'meningkatkan' daya pikir, kinerja, konsentrasi, serta stamina lebih bagi pecandunya. Pecandu rokok pada umumnya lebih memilih untuk tidak makan daripada tidak menghisap rokok dalam sehari. Pokoknya bagi mereka 'Rokok is my life'-lah dunia adalah rokok (apasii)
Tetapi pernahkah anda berfikir bahwa rokok adalah teman yang mematikan bagi mereka (yaiyalaahh bencong juga tau kalee).
Untuk lebih jelasnya akan saya paparkan beberapa referensi tentang fakta rokok sebagai berikut :
  1. Sejauh ini, tembakau berada pada peringkat utama penyebab kematian yang dapat dicegah di dunia. Tembakau menyebabkan satu dari 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia, dan mengakibatkan 5,4 juta kematian tahun 2006. Ini berarti rata-rata satu kematian setiap 6,5 detik. Kematian pada tahun 2020 akan mendekati dua kali jumlah kematian saat ini jika kebiasaan konsumsi rokok saat ini terus berlanjut. [1]
  2. Diperkirakan, 900 juta (84 persen) perokok sedunia hidup di negara-negara berkembang atau transisi ekonomi termasuk di Indonesia. The Tobacco Atlas mencatat, ada lebih dari 10 juta batang rokok diisap setiap menit, tiap hari, di seluruh dunia oleh satu miliar laki-laki, dan 250 juta perempuan. Sebanyak 50 persen total konsumsi rokok dunia dimiliki China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang dan Indonesia. Bila kondisi ini berlanjut, jumlah total rokok yang dihisap tiap tahun adalah 9.000 triliun rokok pada tahun 2025. [1]
  3. Di Asia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak jumlah perokok yang mencapai 146.860.000 jiwa. Namun, sampai saat ini Indonesia belum mempunyai Peraturan Perundangan untuk melarang anak merokok. Akibat tidak adanya aturan yang tegas, dalam penelitian di empat kota yaitu Bandung, Padang, Yogyakarta dan Malang pada tahun 2004, prevalensi perokok usia 5-9 tahun meningkat drastis dari 0,6 persen (tahun 1995) jadi 2,8 persen (2004). [1]
  4. Peningkatan prevalensi merokok tertinggi berada pada interval usia 15-19 tahun dari 13,7 persen jadi 24,2 persen atau naik 77 persen dari tahun 1995. Menurut Survei Global Tembakau di Kalangan Remaja pada 1.490 murid SMP di Jakarta tahun 1999, terdapat 46,7 persen siswa yang pernah merokok dan 19 persen di antaranya mencoba sebelum usia 10 tahun. “Remaja umumnya mulai merokok di usia remaja awal atau SMP,” kata psikolog dari Fakultas Psikologi UI Dharmayati Utoyo Lubis. [1]
  5. Sebanyak 84,8 juta jiwa perokok di Indonesia berpenghasilan kurang dari Rp 20 ribu per hari–upah minimum regional untuk Jakarta sekitar Rp 38 ribu per hari. [2]
  6. Perokok di Indonesia 70 persen diantaranya berasal dari kalangan keluarga miskin. [3]
  7. 12,9 persen budget keluarga miskin untuk rokok dan untuk orang kaya hanya sembilan persen. [3]
  8. Mengutip dana Survei Ekonomi dan Kesehatan Nasional (Susenas), konsumsi rumah tangga miskin untuk tembakau di Indonesia menduduki ranking kedua (12,43 persen) setelah konsumsi beras (19.30 persen). “Ini aneh tatkala masyarakat kian prihatin karena harga bahan pokok naik, justru konsumen rokok kian banyak,” [3]
  9. Orang miskin di Indonesia mengalokasikan uangnya untuk rokok pada urutan kedua setelah membeli beras. Mengeluarkan uangnya untuk rokok enam kali lebih penting dari pendidikan dan kesehatan. [3]
  10. Pemilik perusahaan rokok PT Djarum, R. Budi Hartono, termasuk dalam 10 orang terkaya se-Asia Tenggara versi Majalah Forbes. Ia menempati posisi kesepuluh dengan total harta US$ 2,3 miliar, dalam daftar yang dikeluarkan Kamis (8/9/2005). [4]
  11. Sekitar 50% penderita kanker paru tidak mengetahui bahwa asap rokok merupakan penyebab penyakitnya. [5]
  12. Dari 12% anak-anak SD yang sudah diteliti pernah merasakan merokok dengan coba-coba. Kurang lebih setengahnya meneruskan kebiasaan merokok ini. [5]
  13. Besaran cukai rokok di Indonesia dinilai masih terlalu rendah. Saat ini, besarnya cukai rokok 37 persen dari harga rokok. Bandingkan dengan India (72 persen), Thailand (63 persen), Jepang (61 persen). [6]
  14. Sebanyak 1.172 orang di Indonesia meninggal setiap hari karena tembakau. [7]
  15. 100 persen pecandu narkoba merupakan perokok. [8]
  16. Perda DKI Jakarta No 2 Tahun 2005, Pasal 13 ayat 1: Tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan dilarang merokok. — Pelanggarnya diancam dengan sanksi pidana berupa denda maksimum Rp 50 juta, atau 6 bulan kurungan. Kenyataannya, Perda ini seperti dianggap tidak ada oleh perokok, dan pemerintah pun tidak tegas dalam menjalankannya.
Fakta lain tentang Rokok adalah bahwa pada saat batang rokok terbakar maka akan menghasilkan
4000 jenis ZAT KIMIA
kebanyakan bersifat Toksik atau RACUN dan sekitar 40 zat dalam rokok merupakan penyebab KANKER dan kebanyakan dari zat tersebut berada diudara sebagai asap tembakau yang dihirup oleh orang lain (baca: perokok pasif).
Zat paling berbahasa di dalam rokok antara lain Tar, Nikotin dan karbon monoksida (CO).
Tar merupakan senyawa yang paling besar pengaruhnya terhadap kerusakan paru-paru, tar dapat mengiritasi paru-paru sehingga bisa menimbulkan kanker paru-paru.
Nikotin (Nicotine) merupakan zat penyebab kecanduan rokok yang bekerja menyempitkan pembuluh darah dan menghalangi asupan oksigen ke organ tubuh.
Karbon monoksida (CO) merupakan senyawa beracun yang dapat merusak hemoglobin darah. artinya CO akan menghalangi kemampuan hemoglobin untuk mengikat Oksigen.
Senyawa berbahaya lainnya antara lain :
  1. Ammonia : Digunakan untuk meningkatkan tingkat absorpsi nikotin. Zat kimia ini adalah zat yang digunakan untuk membersihkan toilet
  2. Arsenik : Digunakan sebagai pestisida tanaman tembakau. Zat kimia ini terus menempel pada tembakau yang sudah menjadi rokok. Arsenik juga digunakan untuk membunuh tikus.
  3. Cadmium : Campuran logam yang terdapat pada tembakau. Jika batereimu lemah, gunakan Cadmium untuk me-recharge-nya.
  4. Formaldehyde : Terdapat pada asap rokok. Gas tak berwarna ini biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat.
  5. Aseton : Diproduksi dari hasil pembakaran rokok. Digunakan untuk membersihkan toilet juga.
  6. Butane : Diproduksi dari korek api.
  7. Propylene Glycol : Digunakan pada rokok agar tetap kering. Dapat menambah kecepatan pengiriman nikotin untuk menghancurkan otak.
  8. Turpentine : Digunakan pada rokok menthol. Digunakan juga untuk melukis dan mempernis kayu.
  9. Benzene : Dihasilkan dari pembakaran rokok. Bisa ditemukan juga pada pestisida dan gasoline
  10. Timah dan Nikel : Benar, ini adalah logam. Perlu penjelasan lebih lanjut?
  11. > 3.987 zat kimia lainnya. . .

BACA CARA MENGHENTIKAN KEBIASAAN MEROKOK

Posting Komentar

Write a Comment And I Will Visit You Back as Soon as Possible

Related Post

My Blog's Bros

My Stats

SEO Stats powered by MyPagerank.NetPowered by  MyPagerank.Net My Ping in TotalPing.com